.jpg)
Kamu mungkin sudah menata rumah dengan warna netral dan furniture minimalis, tapi hasilnya masih terasa hambar atau dingin. Masalahnya mungkin bukan karena kamu salah gaya—melainkan karena ada beberapa kesalahan kecil dalam pemilihan elemen dasar dan material yang digunakan.
Sebelum membahas kesalahan umum, mari pahami dulu kenapa gaya ini sangat diminati.
Mengapa Scandinavian Tetap Populer
Desain interior bergaya Scandinavian berasal dari negara-negara Nordik seperti Swedia dan Denmark. Gaya ini menekankan pada kesederhanaan, fungsionalitas, pencahayaan alami, dan penggunaan material natural seperti kayu, kain linen, dan warna-warna netral.
Di Indonesia, tren ini cocok karena:
- Memberikan kesan rumah yang tenang dan rapi
- Mudah dikombinasikan dengan gaya lokal
- Mendukung gaya hidup minimalis dan fungsional
- Sangat cocok untuk hunian mungil, apartemen, maupun rumah keluarga
Namun, kesederhanaan gaya ini justru membuatnya mudah untuk salah langkah jika tidak disusun dengan tepat.
6 Kesalahan Umum dalam Dekorasi Scandinavian dan Solusinya
1. Terlalu Banyak Warna Putih, Ruangan Terasa Dingin
Warna putih memang identik dengan Scandinavian, tapi jika digunakan berlebihan tanpa elemen hangat, ruangan bisa terasa monoton.
Solusi: Tambahkan aksen tekstur kayu terang untuk menciptakan keseimbangan visual.
Rekomendasi produk: Snow Oak – Wood S‑Series, dengan tekstur kayu alami yang cocok untuk permukaan kabinet atau panel dinding.

2. Tidak Menggunakan Tekstur yang Cukup
Ruangan tanpa variasi tekstur akan terasa datar.
Solusi: Gunakan material seperti linen, kayu matte, atau beton ringan.
Rekomendasi produk: Bianca White – Solid S‑Series, warna putih bersih dengan tekstur lembut dan higienis.

3. Terlalu Banyak Menggabungkan Gaya
Menggabungkan terlalu banyak gaya membuat rumah kehilangan karakter utama Scandinavian.
Solusi: Fokus pada garis desain yang bersih, warna netral, dan bentuk sederhana. Hindari mencampur terlalu banyak elemen dari gaya lain seperti industrial atau bohemian.
4. Mengutamakan Tampilan, Mengabaikan Fungsi
Estetika penting, tetapi jika bahan tidak tahan lama atau sulit dirawat, akan menyulitkan di kemudian hari.
Solusi: Gunakan material yang praktis dan mudah dibersihkan seperti interior film dari Kertasive yang anti-gores dan tahan air.
5. Pencahayaan Tidak Maksimal
Cahaya adalah fondasi dari desain Scandinavian. Tanpa pencahayaan yang baik, semua elemen akan terlihat suram.
Solusi: Gunakan material terang dan permukaan reflektif untuk memantulkan cahaya.
Rekomendasi: Bianca White dapat membantu memberikan efek terang dan bersih, terutama di ruangan sempit.
6. Terlalu Banyak Aksesori
Dekorasi berlebihan mengganggu kesan minimalis dan tenang.
Solusi: Batasi penggunaan dekorasi kecil. Biarkan material dan tekstur seperti Snow Oak atau Concrete Series dari Kertasive tampil sebagai elemen utama.
Tips Praktis untuk Dekorasi DIY Gaya Scandinavian
- Mulailah dari area kecil seperti meja kerja, kabinet, atau rak TV.
- Gunakan kombinasi dua warna: kayu terang dan putih netral.
- Pasang edging agar hasil rapi.
- Gunakan bantuan hairdryer untuk aplikasi di sudut atau permukaan melengkung.
Gaya Scandinavian merupakan pilihan tepat bagi kamu yang menginginkan hunian dengan tampilan bersih, rapi, dan hangat. Tanpa perlu renovasi besar, suasana tersebut bisa dengan mudah diwujudkan menggunakan interior film dari Kertasive—cukup dengan dipasang pada permukaan yang ingin diubah.